CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 29 Juli 2011

Destiny. Are you believe?

"Tuhan itu tidak adil!" bentak naela "Mengapa harus aku? Apa salahku?"
"Tidak ada yang salah sayang" ucap ibu naela dengan lembut "Semua sudah ada yang mengatur, kita tinggal menjalaninya saja"
"Tapi, mengapa secepat ini? Naela belum siap ma, mengapa secepat itu Tuhan mengambil papa? Papa kan orang baik, dia tidak pernah mengeluh tentang apapun?" ucap Naela sambil menyeka air matanya.
"Mama juga tidak tahu sayang, sudah lebih baik sekarang kita berdoa saja untuk papa yaa.." jawab Mama, "Baik,ma"

'Aku tidak tahu mengapa hidupku jadi serumit ini. Setelah papaku pergi, semua berubah. Mama sibuk bekerja dari pagi sampai malam, tidak ada waktu untuk ku lagi. Kini aku lebih senang untuk sendiri. Memang tidak ada gunanya menyesali semua ini, sekalipun aku mencaci maki Tuhan, atau siapapun itu, toh Papa tak mungkin kembali' Naela menutup buku hariannya.

Semenjak ayahnya pergi, Naela selalu menyendiri. Hari-harinya juga hanya dihabiskan di dalam kamarnya. Jika keluar kamar itu hanya untuk makan ataupun ke kamar mandi. Naela masih belum mempercayai apa yang telah terjadi.
Setelah satu bulan berlalu, perlahan ia mulai mengerti dengan apa yang telah terjadi. Kini, ia bekerja paruh waktu di sebuah toko. Bahkan, ia juga mulai membuka dirinya kepada teman-temannya seperti dulu lagi.
Sepulang dari sekolah, ia melihat sesuatu, dan hal itu membuat hatinya seperti tersayat-sayat.
"Dik, sedang apa kamu sendirian di jalan seperti ini? Dimana orang tuamu?"
"Aku tidak memiliki orang tua, mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu, aku juga tidak memiliki tempat tinggal."
"Ohh, maafkan aku. Lalu, bagaimana kamu dapat hidup selama ini?"
"Entahlah, aku juga heran. Tapi, aku hanya menganggap dunia ini sebagai permainan. Permainan yang akan berakhir, entah itu senang ataupun sedih. Dan kini aku sudah masuk ke permainan itu, jadi aku tidak boleh mundur. Aku harus tetap melangkah."
Naela kaget mendengar perkataan itu. Ternyata, hidupnya masih lebih baik dari yang lain. "Baiklah, mulai saat ini tidak ada kata sedih, mama benar jalani saja apa yang ada di depanmu karna itu masa depanmu, jangan tengok ke belakang, karna itu pengalamanmu" batin Naela dalam hati sambil menyunggingkan senyum bahagia. Untuk pertama kalinya, setelah kepergian Ayahnya. :)

0 comments:

Posting Komentar