Senin, 24 Desember 2012
--
Salam perpisahan emang nggak pernah nyenengin. Baru denger kata perpisahan aja pelupuk mata aja udah penuh sama tetesan embun. Iya, berembun doang. Kan netesnya dari dalem hati. Aku sebel banget sama yang namanya perpisahan. Meskipun cuma sementara, perpisahan tetep perpisahan. Yang membuat jarak, jadi bener-bener menjadi J-A-R-A-K. kadang, perpisahan juga dianggap oleh sebagian orang sebagai ketidakpastian. Karena apa? Karena terkadang, ada sebuah penantian tanpa janji yang tersirat disana. Menyakitkan memang. Tapi apa boleh buat? Takdir memang selalu seperti itu. Membuat kita mengerti apa itu sakit, sebelum terlena dalam indahnya bahagia. Ohh, ya. Satu lagi yang membuatku Benci dengan perpisahan. Apalagi kalo perpisahannya itu cuma kita yang ngrasa. Saktinya lebih berkali-kali lipat tauk. Yang tadinya bisa mandangin dari jauh, sekarang cuma bisa ngarep dan mbayangin kalo itu kamu. Menyedihkan ya? Memang. Tapi mau gimana lagi? Aku lebih suka seperti ini. Tersiksa dengan perasaan yang ku buat sendiri. Aku memang lebih memilih untuk bersembunyi, karena aku tak mampu untuk berdiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar