CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 26 Januari 2013

K-A-M-U

Kali ini bener-bener aku nulisnya buat kamu. Iya, kamu. Yang dulu sering singgah di inbox handphoneku. Kamu! empat kata yang buat aku bingung. Entah karena semua keabnormalanmu atau karena semua perhatianmu? Aku ngggak tau! Yang jelas, aku bingung. Sekarang, ada orang lain yang sama kayak kamu. Tapi, aku nggak tahu dia akan lebih baik atau lebih buruk.

Absurd

Ada yang kurang. Semua sekarang beda. Aku nggak yakin, cuma perlahan mereka mulai melepaskan diri. Entah apa yang terjadi. Sekarang cuma ada duniaku dan duniamu bukan dunia kita. Aku juga mulai bingung. Aku nggak tau apa ini cuma perasaanku. atau memang nyata. Teman emang datang dan pergi silih berganti. Tapi, apa iya sahabat juga harus seperti itu?Mungkin sekarang enggak. Tapi aku takut kehilangan buat yang ketiga kalinya. Awalnya memang seperti ini. Tapi siapa yang tau akan akhirnya? Aku cuma bisa nyediain bahu buat kamu, kalian. Aku cuma bisa nyedian telinga buat kamu, kalian.Itu pun, jika kalian, kamu mau. Aku cuma bisa mencoba meluangkan waktu buat kalian.

Minggu, 20 Januari 2013

Hai Cowok Berjaket ;))

Hai cowok berjaket. Apa kabar? Lama nih nggak lihat kamu muter-muter di otakku.Kayaknya otakku udah mulai terbisa dengan ketidakhadiranmu. Meskipun terkadang, seringkali aku berharap bisa melihat siluetmu. Entah di dunia nyata maupun di dunia maya. Tapi apa yang kudapati? Semua tetap sama. Tidak ada kamu. Mengingat kenyataan bahwa kita tak lagi seperti dulu. Hanya derai air mata yang mampu mengungkapkan segalanya. Tapi, semua ini bukan berarti aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku hanya lelah karenamu.

Sabtu, 19 Januari 2013

Aku? Kosong.

Ada yang beda sama bulan ini, sebenernya udah dari beberapa bulan yang lalu sih kalo aku lebih peka sedikit. Aku jatuh buat yang kesekian kalinya, mungkin untuk sekarang belum terlalu dalam. Untung aja aku masih bisa ngebatesin diri. Cuman kalo rasa sakit yang jelas itu tetep masih ada lah. Seenggaknya udah nggak sakit-sakit banget kayak dulu. Habis dulu udah sering juga sih kayak gitu. Dikasih harapan cuma buat terus berharap tanpa tahu apa bisa jadi kenyataan. Iyasih, bahagia. Tapi, awalnya aja. Akhirnya, tetep kosong. Coba deh, kalo kamu udah nganggep seseorang itu sedikit berharga, tapi kenyataannya dia nggak lihat sedikitpun ke arah kita. Ya, sempet sih lihat tapi cuma sekedar "menoleh" nggak lebih. Sebego-begonya aku, aku juga masih peka kok sama yang namanya diabaiin atau aku yang ngabaiin.