Aku letih selalu mengira-ngira sendiri apa yang akan terjadi nanti pada "kita". Iya,"kita" yang hanya mampu kuungkakan dalam hati. "Kita" yang hanya sanggup ku pandangi dalam mimpi. Bukannya aku takut. Aku hanya sedang mencoba memahami. Karena aku tak mau tersakiti. Karena ketika aku sadar dari lamunanku tentang "kita", bahwa relung hatimu mungkin sudah tak lagi menantiku.
Ini hanya satu dari ribuan surat kecil yang ku tuliskan untukmu. Ini hanya sebagian kalimat yang mampu kuungkapkan padamu. Tidak secara nyata memang. Rangkaian kalimat ini aku persembahin buat kamu. Cowok berjaket yang selalu memakai jam tangan. Cowok dengan tinggi yang pas-pasan. Cowok yang enggak pede dengan kacamatanya. Cowok yang selalu dibully. Cowok yang belakangan ini mulai bisa bergaul sama cewek. Cowok yang belakangan ini nggak lagi ngasih perhatiannya buat aku, tapi buat dia. Cowok yang selalu bisa membuat cewek luluh atas semua perlakuanmu yang kadang selalu abnormal. Cowok yang hampir aja berhasil nyuri setiap pandangan mataku. Dan buat kamu cowok manis yang selalu bertingkah aneh :-p
Udah ah. Aku nggak mau ngebahas kamu lagi. Kan aku juga udah janji sama kamu. Bukan sih, lebih tepatnya sama diriku sendiri. Puzzle itu sekarang udah aku rangkai sampai selesai meskipun masih ada celah karena sebagian gambar dari puzzle itu adalah Kamu. Dan celah itu lebih tepatnya sih aku sisain buat kamu. Siapa tahu dimasa yang akan datang kita bisa ketemu lagi. Tapi yang jelas. Buat sekarang. Hatiku udah nggak lagi milikin kamu. Wajahmu udah nggak lagi menghiasi mimpiku. Dan suara merdumu enggak lagi menggelitik telingaku.
Dari seseorang yang sempat mengagumimu
Buat seseorang yang masih sibuk dengan dunianya
0 comments:
Posting Komentar