Tuhan, mengapa hal-hal buruk yang ingin aku lupakan malah terus terngiang? Mengapa ketika aku melupakan kenangan buruk, beberapa kenangan manis, yang benar-benar manis bahkan ikut menghilang. Apakah ini suatu bentuk keadilan? Dimana ketika kita ingin menghapus kenangan, maka baik atau buruk, sedikit atau banyak, semua akan terhapus?
Tuhan. Aku masih tak mengerti dengan kata "keadilan". Bagaimana itu bisa disebut keadilan jika hanya aku yang merindukan? Jika hanya aku yang menyukai? Apakah mungkin dengan rindu yang kurasakan sendiri, aku akan merasakan pahit dan manis dengan baik? Tapi mengapa hanya aku? Jika itu adil harusnya adil untuk kedua belah pihak.
Tuhan. Ketika aku berfikir ulang akan banyak hal, terkadang aku menyadari bahwa Engkau memang adil. Namun disisi lain, aku kerap kali merasa kau curangi. Maafkan aku, jika aku kerap kali mengeluh. Tapi Tuhan, jika saja kamu tahu aku masih tetap tidak mengerti bagaimana itu "adil".
Rabu, 16 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar