Yoo Jin, JB dan Hye Sung panik, Ri-an hilang kesadaran seketika dan ia langsung dibawa ke rumah sakit.
Dengan menggunakan mobil yang dibawa JB, mereka sampai di rumah sakit.
Dicegah pergi oleh adiknya, Hye Sung memutuskan untuk engga pergi mengantar Ri-an.
Ri-an jelas masih menyukai JB, ia masih tetap menggunakan tanggal ulang
tahun JB sebagai password handphonenya. JB menghubungi ibu Ri-an,
memberitahukan keadaan Ri-an yang terbaring di rumah sakit saat ini.
Ri-an mulai sadar, membuka matanya dan saat mengetahui Yoo Jin yang ada
disampingnya, Ri-an terbangun, “Bukankah kau membenciku?” Tanya Ri-an.
Engga ada kata benci buat Ri-an di kamus hidupnya Yoo Jin. Hidup itu
mengalir kayak air, kalaupun Yoo Jin membenci Ri-an, ia engga bakalan
deh mengantar Ri-an ke rumah sakit.
Tapi saat JB datang
menghampiri Ri-an, emosi Ri-an berubah drastis. Terlebih saat JB
memberitahukan kalau ibu Rian dan Kang Chul sudah mengetahui keadaan
Ri-an. JB udah sama sekali engga memiliki hak buat mengkhawatirkan
keadaan Ri-an.
Hey, kekhawatiran JB malah
membuat Ri-an semakin mengharapkannya, engga salah dong kalau Ri-an
mengusir JB dan menyuruhnya pergi jauh, pergi jauuuh karena sekarang JB
sudah memiliki Hye Sung dihatinya. Ah~~ good job, kid. Good job.
Bentakan Ri-an pada JB, membuat badannya yang lemah semakin kehilangan
tenaga, alhasil jatuh pingsanlah Ri-an untuk kedua kalinya. Yoo Jin yang
ada disebelahnya berubah panik. Ia membutuhkan suster untuk memulihkan
Ri-an.
Wajah Ri-an yang sedang tampil di panggung kumuh
itu tersebar luar ke seluruh penjuru Kirin. Semua orang merendahkannya,
Ri-an bukan lagi Ri-an yang diagung-agungkan, sekarang tempat Hye Sung
seperti ditempati Ri-an, terpuruk dan dicemooh. Engga ada satupun yang
berada di pihaknya.
Nana? Ailee? Shi Woo?
Mereka terlihat engga mengkhawatirkan Ri-an sama sekali. Kalaupun mereka
khawatir, bukan Ri-an yang mereka khawatirkan tapi popularitas HershE
yang mungkin akan terpengaruh dengan kejadian yang mereka anggap
memalukan itu.
Nana mengusulkan untuk mengusut kasus itu,
mencari tau penyebab kenapa dan bagaimana bisa type manusia pembangkang
seperti Ri-an mau mengadakan aksi panggung di tempat kumuh seperti itu.
Pasti ada hal-hal tersembunyi yang disembunyikan yang engga mereka
ketahui, pikir Shi Woo.
Yoo Jin menemani Ri-an sampai ia
terbangun. Membuat lelucon kalau Ri-an tidur sambil mengorok, panik
Ri-an karena lelucon itu. Yoo Jin tertawa dan mengatakan kalau itu hanya
candaan.
Saat memberitahukan Ibu Ri-an sedang
dalam perjalanan ke rumah sakit, Ri-an khawatir ibunya akan cemas
melihat keadaannya. Sebisa mungkin Ri-an engga menunjukkan kalau ia
tengah sakit parah.
Ibu Ri-an datang seperti kebakaran jenggot melihat anaknya pucat.
Semua pertanyaan dari A sampai Z tentang keadaan Ri-an membuat Yoo Jin
tersenyum kecil mengetahui kepanikan ibu Ri-an. Ah, seperti itukah
mendapat kepanikan dan perhatian dari seorang ibu, raut wajah Yoo jin
seperti mengatakan hal itu. Rian baik-baik saja, dokter bilang ia akan
segera pulih setelah ia beristirahat dengan cukup, ucap Ri-an. Berharap
ucapannya itu bisa menenangkan ibunya.
Ibu Ri-an lalu
mengutuk Kang Chul, ia menghadap Kang Chul dan meminta pertanggung
jawaban atas apa yang terjadi pada Ri-an. Semua karena kesalahan Kang
Chul, engga memfasilitasi Ri-an dengan manager dan mobil yang
mengantarkannya ke pentas itu.
Ibu engga membutuhkan
alasan pembelaan diri dari Kang Chul. Ia bahkan mengungkit tentang
kinerja OZ Entertaiment yang melalaikan anaknya, menyalahkan karena yang
memaksa Ri-an menjadi penyanyi adalah Kang Chul. Sampai pada ancaman
Ibu Ri-an, kalau ia engga akan memperbolehkan Ri-an mengikuti audisi
SuperIdol.
Tentu penyalahan diri pada Kang Chul itu ibarat
kesalahan besar bagi Ibu Ri-an. Menantang macan yang bertaring, bakal
mendapat terkaman. Komposer ternama yang menjadi penanggung jawab audisi
SuperIdol pun memberi penjelasan. Adanya kesalahpahaman yang diterima
Ibu Ri-an, sesuai dengan kondisi Ri-an saat ini, ia engga diperbolehkan
untuk mengikuti audisi.
Yang artinya, audisi SuperIdol
engga membutuhkan orang seperti Ri-an, mereka akan tetap berjalan baik
tanpa Ri-an. “Kalau Ri-an tidak menjadi seorang penyanyi, maka ia tidak
akan pernah menjadi seorang artis.” Pernyataan ini semakin membuat Ibu
Ri-an tersudut.
Ri-an bakal kehilangan kesempatan untuk
membuktikan dirinya kalau Ri-an itu special. Kesempatannya untuk
membuktikan pada semua orang kalau ia engga hanya cantik tapi juga
berbakat, kesempatan itu hilang.
Akhirnya, Yoo Jin bisa
bertemu dengan Hye Sung. Berbicara bersama. Ah~~ My OTP.. Hye Sung-Yoo
Jin :) Hye Sung bisa menduga alasan Yoo jin datang ke desanya, tentunya
untuk menemui Hye Sung. Bukan hanya untuk sekedar menemui Hye Sung, tapi
juga meminta maaf karena ulah Ri-an yang menyanyikan lagu Hye Sung. Yoo
Jin menyalahkan dirinya sendiri, semua salahnya, ia engga seharusnya
membiarkan lagu itu dinyanyikan oleh orang lain.
Tapi Hye Sung mengerti kok ya gimana keadaan yang sebenarnya. Ia bahkan
berterimakasih, karena berkat Yoo Jin dan yang lainnya, semua orang
jadi mengetahui kalau lagu itu adalah sebenarnya lagu Hye Sung.
Kirin masih membutuhkan Hye Sung, semua orang mengharapkan Hye Sung
untuk kembali. Tapi, Hye Sung menolak dengan tegas perkataan Yoo Jin.
Memastikan diri kalau ia engga akan pernah kembali ke Kirin, apapun yang
terjadi.
Ah~~ Jr.. This kid.. Yaa!! Cool~
Group Ui Bong tengah melatih diri untuk persiapan audisi SuperIdol.
Malangnya, dari keempat makhluk yang menetap di ruang latihan itu, Cuma
Ui Bong yang punya kualifikasi naik peringkat jadi Star. LOL.
Diam-diam Teacher Jin Man memperhatikan mereka. Melihat betapa
mengenaskannya murid-muridnya, Teacher Jin man angkat bicara dan
menyarankan mereka untuk melihat latihan team Idol.
Yaahhaaa! Perbandingannya jauh banget. Keluhan dan pujian terus menerus
dilontarkan team Ui Bong, karena Ailee, JB, Shi Woo dan Nana dance dari
satu gerakan ke gerakan lain dengan sempurna tanpa adanya kesalahan.
Rapat diadakan untuk membahas tentang perkembangan kemampuan yang akan
ditunjukkan dalam audisi SuperIdol. Guru-guru yang bertanggung jawab
melatih group yang sudah ditentukan, semua berkumpul dan mencatat apa
saja yang harus mereka lakukan. Bukan hanya siswa Kirin yang akan
mendapat penilaian, tapi tingkat pengajaran guru yang bertanggung jawab
atas semua itu juga menjadi patokan mengenai hasil yang akan di dapat.
Teacher Taeyeon yang paling khawatir, ia merasa putus asa karena anak
didiknya harus melawan group Idol yang sudah terlatih. Amatur vs
Profesional, pertandingan yang engga adil, ungkap teacher Taeyeon.
“Saat kita terlahirkan ke dunia, kita memiliki kemampuan yang berbeda.
Ketika berpartisipaasi dalam Olimpiade, apa terdapat adanya perbedaan
garis start? Kenapa aturan-aturan itu diberlakukan? Itulah kenapa agar
kita saling berkompetisi dalam kondisi yang sama.” —komposer Kirin,
Dream High 2. *lazy to search his name :)
Kemurungan Teacher Taeyeon bertambah saat ia bertemu dengan Ji Soo. Ji
Soo memanas-manasi Teacher Taeyeon, tentang kemampuannya yang bahkan
dibawah Nol. Menyamakan antara Hye Sung dan Teacher Taeyeon, sepertinya
pantas. Hye Sung dan Teacher Taeyeon mengerti teknik dalam bernyanyi
tapi mereka sama sekali engga bisa bernyanyi.
“Satu hal
yang terpenting dalam keberhasilan siswa, yang bahkan keinginan dan
kerja keras pun engga cukup. Yaitu membawa potensi –potensi pengajaran
dalam pembelajaran.” —Ji Soo, Dream High 2.
Ya
Eun Wonder Girls secara pribadi menghubungi Hye Sung. Hahhaa.. Kebetulan
adik Hye Sunglah yang mengangkat panggilan itu. Saat Ya Eun
memperkenalkan dirinya, adik Hye Sung kesal, sejak kapan kakaknya
memiliki hubungan dengan bintang besar setaraf wonder girls. “YAA!!
Kalau bibi adalah Ya Eun Wondergirls, maka aku adalah SNSD.. ”
Hahhahaa.. Variablenya : [SNSD vs Wondergilrs, Dream High 2] [SNSD vs
Pororo, Hello baby MBLAQ session 5]
Ya Eun yang
benar-benar ingin memasukkan lagu ciptaan Hye Sung “Hello to myself” ke
dalam album wondergirlnya, berusaha untuk mengontak Hye Sung untuk kedua
kalinya. Menjelaskan kalau ia sangat menyukai lagu ciptaan Hye Sung
tersebut.
Hye Sung masih engga percaya dengan
berita baik itu, adiknya menyadarkan, “Unnie, kita harus meminta tanda
tangan mereka. Hal terpentingnya adalah sekarang kau menjadi terkenal.”
Dua makhluk ini benar-benar ditakdirkan buat jadi rival. Tapi sisi
baiknya, JB selalu bisa membuat Yoo Jin bangkit dan membangunkan
semangatnya. JB mengetahui dengan jelas tipikal individu semacam Yoo
Jin, seseorang yang sama sekali engga bisa ditantang, dan JB menantang
Yoo Jin dalam segala hal.
Mereka sama-sama
engga menyadari kalau hubungan rival mereka, malah ngebantu
masing-masing dari mereka buat bangkit, menunjukkan sisi terbaik dari
diri mereka sendiri. Keren yah, dunia perivalan itu :) Saya juga kadang
males kalau di dunia persinopsisan engga ada rival. I am serious,
Serious Black :p
Bukan Cuma memperebutkan Hye
Sung, tapi JB juga mengingatkan Yoo Jin tentang masa lalu saat mereka
melakukan audisi Kirin bersama. JB dulu berbeda dengan JB yang sekarang.
Bertekuk lutut dihadapan yang kalah, kayak mendapat keagungan penuh.
Itu yang JB inginkan, Yoo Jin bertekuk lutut dihadapannya. Audisi
SuperIdol yang bakal jadi penentu, siapa diantara JB dan Yoo jin yang
bakal bertekuk lutut.
Bukannya semakin membaik,
latihan group Yoo Jin malah sebaliknya. Engga ada tanda-tanda kalau
mereka bakal berhasil di audisi SuperIdol itu. Tapi, kejeniusan Yoo Jin
kayak membawa harapan. Misi yang diberikan adalah “Bi” yang berarti
“Hujan”, Hujan yang berarti actor “rain”. Ah, kalau pemecahan masalahnya
semudah itu, engga bisa disebut misi, pikir Yoo Jin.
Kata kunci “Bi” bukan berarti kita harus menggunakan lagu Rain sebagai
theme song, tapi ada kebenaran yang tersembunyi dari misi itu. Tapi
apa?? Apa yang mereka harus gali. Personality, personality, Yoo Jin
mengucapkan kata berkali-kali. Yap, yang dibutuhkan di audisi ini bukan
tiruan rain, tapi jati diri, keaslian dan blab la bla..
Ah, JB group juga dapet wangsit yang sama. JB pun menggagaskan ide
untuk menjadikan pementasan mereka sebagai pentas musical. Menggabungkan
kata rain dari berbagai lagu.
“Rain” yang berarti hujan
harus mengaitkan antara satu emosi dengan emosi lain. Air yang turun
dari langit disebut rain, kesedihan juga bisa diibaratkan sebagai rain.
Good job, kid~~
Kepala sekolah Joo yang secara
kebetulan bertemu dengan Komposer ternama, bertanya tentang alasan
dibalik diangkatnya Yoo Jin sebagai kandidat super idol.
Sederhana, ahjussi yang satu ini selalu mengaitkan antara pertandingan
olah raga dengan kehidupan. Pacemaker. Yap. Pengibaratan Yoo Jin sebagai
pacemaker, istilah di dunia marathon yang berarti acuan larian. Seorang
pelari dalam pertandingan marathon membutuhkan objek penggerak di
depannya yang nantinya akan menjadi acuan seberapa jauh kemampuan dan
tenaga yang mereka habiskan.
Kepala sekolah Joo menyela,
Yoo Jin bukan seseorang yang bisa menjadi panduan. Ahjusshi composer pun
menjawab dengan bijak, yang dibutuhkannya saat ini adalah bintang yang
engga pernah akan tergantikan, seperti ladygaga atau Michael Jackson.
Bangunan OZ Entertaiment masih diperkuat dengan deretan artis debutan
mereka, apa kehadiran Yoo Jin hanya dijadikan batu lemparan agar para
idol itu lebih bekerja keras? Pikir Kepala Sekolah Joo. “Engga ada yang
mengetahui, bisa saja pace maker yang memenangkan kompetisi ini.” Jawab
ahjusshi composer.
Hye Sung diundang secara langsung untuk
bertemu dengan Ya Eun. Ia bahkan berada di satu radio broadcast yang
sama dengan Ri-an.
Saat broadcast live
dilangsungkan, Ri-an berubah baik, ia memuji Hye Sung dan berpura-pura
memiliki hubungan baik sekaligu berteman akrab dengan Hye Sung.
Orang-orang mengira bahwa lagu yang Ri-an bawakan di pementasan saat
itu adalah lagu yang ia composed sendiri, saat Ya Eun menanyakan
permasalahan ini, Ri-an menjawab dengan kepura-puraan yang lain. Saat
pementasan kali itu, Ri-an engga bermaksud mengclaim lagu itu sebagai
lagunya, yang sebenarnya ia lakukan adalah menggantikan tempat Hye Sung
dan menjadikan lagu itu sebagai hadiah perpisahan untuk Hye Sung.
Sedangkan Hye Sung, ia tersenyum dan menerima semua jawab Ri-an :
Aku benar-benar berterimakasih pada Ri-an. Kalau bukan karenanya, lagu
itu tidak akan sepopuler saat ini. Kalau bukan karena teman-temanku.
Lagu ini mungkin akan menghilang dari dunia ini. Jadi aku sangat
berterima kasih kepada teman-teman yang menghidupkan lagu ini. Jujur
saja. Sekolah kami memiliki banyak siswa berbakat. Setiap kali aku
memandang mereka.
Aku akan merasa bahwa aku memiliki
kekurangan dalam banyak hal. Sama seperti kura-kura. Kura-kura yang
bahkan tidak bisa bersaing dengan kelinci. Mereka akan terus melangkah
dan beranjak ke tingkat yang lebih tinggi. Aku merasa bahwa aku sudah
berusaha sebisa mungkin tetapi tetap saja hasilnya sama sekali tidak
memuaskan.
Aku rasa, aku memang terlahir berbeda, memiliki
banyak kekurangan. Aku mengandaikan diriku sendiri sebagai kura-kura
dan yang lainnya adalah kelinci. Dan aku hanya mengalihkan rasa
melankolis yang aku rasakan ke dalam bentuk tulisan. Menulis lirik sama
seperti menulis kehidupanku ke dalam sebuah diary. —Hye Sung, Dream High
2.
Ketika aku masih pemula. Seorang komposer terkenal mengatakan hal ini.
"Sebuah lagu yang sesungguhnya, tidak diciptakan tetapi ditemukan."
Untuk dapat menemukan lagu-lagu seperti itu, harus juga memiliki
keterampilan juga. Selama kau memiliki hati yang tulus seperti saat ini,
di masa yang akan datang kita pasti akan bertemu lagi. itu adalah saran
untuk seorang teman baik. —Ya Eun, Dream High 2.
Bukan
Hye Sung yang tersingkirkan, tapi Ri-an. Lagu “Hello to myself”
dinyanyikan oleh Ya Eun, bukan Ri-an yang seharusnya menyanyikannya.
Broadcast itu disiarkan live, dan orang-orang yang menyayangi Hye Sung mendengarkannya.
Setelah broadcast dilangsungkan, Ri-an menahan kepergian Hye Sung.
Melabraknya dengan kata-kata angkuhnya. Jangan berpuas diri dulu karena
dirinya tampil di public, karena orang-orang akan segera melupakan Hye
Sung, angkuh Ri-an pada Hye Sung.
Hye Sung sudah
merasa cukup dengan semua yang ia dapat saat ini. Ia engga lagi
mengharapkan apapun, Ri-an engga perlu merasa khawatir, karena Hye Sung
engga akan mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Jawaban Hye Sung ini
benar-benar menghantam Ri-an. B-b-beeuuh!
Hye Sung kembali. Kirin mendapatkan Hye Sung lagi, seorang siswa yang
memiliki nilai test terendah dalam skill, tapi menjadi siswa pertama
yang debut. Mendapat bagian broadcase live bersama Ya Eun dan
mempublikasikan lagu ciptaannya bisa dikategorikan debut, meski belum
mendapat debut stage, tapi publikasi karyanya sendiri adalah bagian dari
debut.
Orang pertama yang menyambut kedatangan
Hye Sung adalah JB. JB menyambut Hye Sung dengan tarian selamat datang.
Whoaa.. JB-JR, totally dancing machine.
Totally cool :) Dan ah~~ Jimat kita yang satu ini ternyata emang engga
boleh dilupain ya, coba aja, siapapun yang memiliki liontin K, bakal
memiliki keberuntungan. Dan, liontin K berpindah ke tangan JB kali ini.
Dan, berkat Hye Sung pulalah Teacher Taeyeon mendapatkan ide, tentang
makna dari misi “Bi”. Mereka engga menafsirkan “Bi” sebagai “Rain” tapi
Bi sebagai B-bentuk alphabet.
Hye Sung paham, B
yang engga bisa menjadi bentuk A. Kelas B yang sangat ingin menjadi
kelas A. Yang berarti, seseorang yang ingin berada di puncak, tapi tidak
bisa berada di puncak.
Terbentuklah satu
music, dengan kata B yang mendominasi. Bisa dibilang cool, karena mereka
original, music mereka original, ini yang dimaksud Yoo Jin.
Personality. Indentitas :)
Sampailah ke bagian
dance, uri dancing machine JR mencoba membuat gerakan sesederhana
mungkin. Butuh tiga kali penyederhanaan gerakan yang bisa diterima oleh
yang lain. Gerakan dance yang sederhana.
Teacher
Taeyeon memergoki Ji Soo yang tengah memperhatikan Yoo Jin group
berlatih. Salinglah mereka berdua, baku hantam dalam perkataan. Diawali
dengan Ji Soo yang mengejek Hye Sung sebagai lubang. Engga keren ya,
kalau satu bahan sutra terdapat sedikit robekan lubang, bolong. Itu yang
dimaksud Ji Soo.
Teacher Taeyeon membalik
ejekannya, bagaimana dengan Ri-an, bukankah Ri-an juga merupakan lubang
di group Idol Ji Soo. Karena kondisi sakit yang diderita Ri-an, ia engga
diperbolehkan untuk mengikuti audisi, bukankah itu juga lubang bagi
group Idol Ji Soo.
“Siswa itu diibaratkan sebuah
pertanyaan, bukan jawaban. Kita memberikan jawaban dengan arahan kita.”
—Teacher Taeyeon, Dream High 2.
Seperti biasa,
Hye Sung yang selalu giat melatih dirinya sendiri. Dance dalam waktu
yang lama, agar ia bisa tampil semaksimal mungkin saat performance.
JB. Orang pertama yang selalu menemukan Hye Sung, entah itu disaat Hye
Sung bersedih atau senang. JB tersenyum melihat betapa giatnya Hye Sung
berlatih.
Mengajaknya untuk makan siang bersama
dan shopping. Hal terpenting dalam performance, bukan hanya skill atau
kenyamanan baju yang digunakan, tapi kepantasan kostum yang digunakan
juga akan mempengaruhi performance. “Dress clothes will replace your
training clothes.High-heeled shoes will replace your sneakers.” Ungkap
JB.
JB secara special memilih pakaian cute yang bisa mewakili kecute-an Hye Sung.
“Ketika penampilanmu terlihat profesional, maka hal itu akan
mempengaruhi sikapmu menjadi lebih profesional. Berlatihlah sama seperti
disaat kau tengah mengadakan pertunjukkan yang sebenarnya.” —JB, dream
High 2.
Dalam perjalanan pulang, Hye Sung menanyakan
kebaikan JB. Anggap saja JB sebagai fans berat Hye Sung, ucap JB. Hye
Sung mengerti, ia engga akan salah paham dengan kebaikan JB.
Tapi, sayangnya, Hye Sung engga benar-benar mengerti dengan apa yang JB maksud :)
Dua buah bunga tulip cantik sedikit membuat Ri-an bernafas lega. JB
engga pernah melupakan bunga kesayangan Ri-an. Dan JB mempersiapkan
bunga special itu untuk Ri-an, hari ini.
Harapan terbesar Ri-an untuk memperbaiki hubungannya dengan JB mulai ia
rakit satu persatu. Ri-an kembali ke asrama Kirin, sengaja untuk melihat
koleksi sepatu lusuh JB yang ia simpan.
Tapi,
kedatangan JB ke kamar Ri-an bukan untuk menemui Ri-an. Hye Sung yang JB
cari. Rakit harapan Ri-an pada JB meruntuh saat itu juga. YAAA!! Otak
Ri-an dipenuhi dengan JB, malah formula Hye Sung yang ada di otak JB.
Ah~~ Love :(
Ri-an menanyakan ketulusan yang
pernah JB berikan padanya di masa lalu. JB mengangguk mengiyakan kalau
semua yang JB katakan mengenai sepatu-sepatu lusuh itu adalah benar,
tentang keinginan dan mimpinya, semuanya disimbolkan pada sepatu lusuh
yang ia berikan pada Ri-an. Memberikan sepatu lusuh pada orang yang JB
sayangi, sama artinya dengan memberikan seluruh mimpi dan keinginannya
pada Ri-an, berharap RI-an menjaganya.
Saat Ri-an
menanyakan apakah JB menyukai Hye Sung. Keinginan untuk membantu Hye
Sung dalam keberhasilannya dan selalu berada di sisinya untuk
mendukungnya, apa itu bisa diklasifikasikan sebagai rasa suka? Tanya JB.
Ri-an mengartikannya sebagai, JB menyukai Hye Sung. Titik. Ri-an
membuang semua sepatu lusuh tepat dihadapan JB dan pergi begitu saja.
Hye Sung memperhatikan mereka berdua sejak awal, dan ia hanya terdiam.
Audisi SuperIdol diadakan. Panggung mewah dan semua keputusan akan diberikan pada audience.
Group Yoo Jin menjadi peserta pertama yang tampil. Yoo Jin mengalihkan
kegugupannya dengan menasihati Hye Sung agar ia tetap tenang walaupun
membuat kesalahan di atas panggung, kalah menang itu biasa.
Hye Sung tersenyum, ia tau kalau Yoo jin harus menang dan ia akan berusaha untuk engga membuat kesalahan di atas panggung.
Seperti sebuah hipnotis, Hye Sung memberikan kata-kata motivasi
tersweet di panggung itu sebelum mereka melakukan aksi panggung. Apa
yang ngebuat pertunjukkan Yoo Jin group menjadi special, semua kata-kata
yang Hye Sung katakan :) Someone hits me, please. They are too cute.
OMG.. OMG..
Kami adalah B. Bukan A, tapi B.
Orang-orang yang tidak pernah bisa mencapai tingkat A, tapi selalu
berada di tingkat B. Di sekolah ini, kami telah dicap sebagai siswa
tingkat B yang berada di kelas buangan. Bukan hanya sekolah kami yang
membuat semacam peraturan seperti ini. Tidak peduli sekolah manapun itu,
akan selalu ada siswa berprestasi dan siswa rendah, kelas unggulan dan
kelas biasa. Hanya sekedar nama yang membedakan kami dengan kelas
unggulan.
A dan B benar-benar ada. Sampai
beberapa hari yang lalu, aku adalah orang yang meninggalkan Kirin.
Karena aku merasa aku tidak memiliki bakat untuk menyanyi, merasa sangat
malu dengan hal itu. Jadi aku melarikan diri.
Aku ingin
bertanya semua orang. Apakah mimpi hanya dimiliki oleh mereka yang
memiliki bakat? Jika kau tidak memiliki bakat, apa kau tidak boleh
diizinkan untuk bermimpi?
Jika kau ingin bermimpi, kau
harus menutup matamu Jika mataku tertutup, bagaimana orang lain
melihatku tidaklah penting lagi? Hanya ketika kau menutup mata, itu saat
dimana kau benar-benar berhenti memikirkan apa yang orang lain pikirkan
tentangmu. Kau harus berhenti memikirkan apa tanggapan orang terhadap
dirimu, itulah dimana saatnya kita bisa menghadapi diri kita yang
sebenarnya.
Setelah kau menutup mata, maka katakan seperti
ini. aku tidak boleh menyerah terhadap mimpiku sendiri. Mengapa tidak?
Karena mimpi bukan hanya milik mereka yang memiliki bakat, tapi itu
mimpi itu dimiliki oleh semua orang yang bermimpi.
Hanya
menggunakan payung kumuh kecil, untuk menaungi diri dari angin dan
hujan. We must use what little talent we have, to realize what big
dreams we have.
Aku ingin mendedikasikan lagu ini kepada
mereka yang terluka karena mimpi mereka, Mereka yang dipaksa untuk
menyerah dengan impian mereka sendiri, untuk mereka yang selalu berada
di urutan kedua, untuk mereka yang berada di kelas buangan, untuk semua
orang yang selalu merasa hidup di bawah mereka yang pertama.—Hye Sung,
Dream High 2.
Minggu, 11 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar