CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 13 Agustus 2013

Coretan Tanaman Liar

Aku bukan bunga-bunga liar yang tumbuh di jalan, tapi aku ingin menjadi mereka. Tetap mekar sekalipun tak ada yang merawat, tetap menebar keindahan sekalipun diinjak berkali-kali. Aku belajar banyak hal dari tanaman yang tumbuh dijalan. Bagaimana mereka tetap hidup, sekalipun tak ada yang menginginkan. Bagaimana mereka menjalani hidup sekalipun diabaikan. Aku tersenyum. Bagaimana bisa tumbuhan-tumbuhan itu selalu mewarnai jalan-jalan yang tak sekalipun dilirik orang, bahkan beberapa dari mereka mencoba memangkasnya. Tapi mereka bertahan. Merek hebat. Tanaman-tanaman itu hebat. Lalu aku menyadari sesuatu, bahwa tanaman itu tak hidup sendiri, mereka tidak berjuang sendiri karena disamping kanan kiri mereka dan di tempat yang jauh dari mereka ada begitu banyak tanaman yang merasakan hal yang sama. Tanaman-tanaman itu berjuang bersama, walau berbeda tempat dan waktu, mereka tetap berjuang, untuk kehidupan kuncup-kuncup dan akar-akar lain mereka.

Mereka hanya mendapat air ketika rintik-rintik gerimis turun membasuh bumi, tapi pada saat itu pula mereka kehilangan cerahnya sinar matahari. Jadi, mereka merasakan bahagia dan kesedihan di waktu yang bersamaan. Mereka bahagia karena pada akhirnya dapat merasakan leganya ditetesi air hujan setelah sekian lama terkena sinar matahari, namun di saat itu pula mereka kehilangan cerahnya sang fajar yang dapat menghangatkan dikala hujan. Hanya beberapa dari mereka yang akan bertahan dengan keadaan alam. Hanya beberapa dari mereka yang akan hidup dalam keterbatasan. Sekali lagi, mereka hebat. Mereka dapat mengatasi kebahagiaan dan kesedihan bersamaan, sekalipun itu menyakitkan dan terkadang memaksa mereka untuk menyerah, mereka memilih bertahan, agar dapat dilihat oleh setiap orang yang melewati mereka, agar dapat dirasakan kehadirannya. Dua jempol sudah aku acungkan kepada mereka. Kepada tanaman-tanaman liar yang membuatku mengerti kehidupan.

Mereka semua sama, tanaman-tanaman liar itu dan kita, manusia. Mereka sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Mereka sama-sama memiliki kesusahan ketika bertahan hidup. Mereka sangat mirip dengan kita dalam hal menjalani kehidupan. Mereka juga memiliki “deadline” untuk berada di dunia. Tapi satu hal yang membedakan mereka dan kita, ya usaha. Mereka tetap berusaha untuk tumbuh sekalipun mustahil, sedangkan manusia? Hanya berharap jika semua itu hanya mimpi dan terus mengurung diri.

Bagaimana ini bisa terjadi? Tuhan bilang kalau manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena memiliki akal. Tapi, jika dipelajari kembali, bukankah akal itu yang membuat manusia menjadi sama atau bahkan lebih buruk dari hewan maupun tumbuhan? Tapi jika kita pandai melihat dunia, memang akal-lah yang membaut kita dapat bertahan, membuat kita tahu bagaimana “eksis”nya Tuhan, dan merasakan bagaimana rasa “sakit” yang makhluk lain rasakan.

Aku berterimakasih kepada tanaman-tanaman itu karena mengajariku banyak hal tentang kehidupan, tapi aku lebih berterimakasih kepada Tuhan karena menciptakan tanaman-tanaman yang membuatku mengerti kehidupan. 

0 comments:

Posting Komentar