Hari ini aku sengaja menanti senja. Berharap warna jingganya membawamu kepadaku.
Aku menengadahkan tangan. Membiarkannya terbalut hujan.
Senja dan hujan. Hari yang meyenangkan untukku.
Aku kembali memikirkanmu.
Memikirkan perasaan yang seharusnya belum perlu.
Dear, God.
I'm just a girl who don't know about something feel like that. The feel that i can't handle and controled.
How it was me? Why you choose me to feel like that? Do you know how tired i am? Don't you know that i felt confused and happy in the same time? For girl like me, it's hurt. Too much. And do you know whats make it so difficult? Cause his like other girl. Ahh, i cant endure it.
Tuhan, aku tak berharap banyak. Meski aku mengeluh. Tapi terimakasih.
Hal-hal seperti ini membuatku menjadi kuat. Membuatku paham akan dunia.
Terkadang aku berfikir "Tak peduli siapapun yang ada dihatinya sekarang, selama dia masih bisa melihatku. Itu cukup"
Terimakasih. Kamu telah mengajariku hal-hal mengenai kesederhanaan.
Bagaimana sederhananya menjadi bahagia ketika kamu "have a little bit feeling for someone"
Ah, ya. Untuk kamu. Aku tidak berharap menjadi bagian dari hatimu.
Aku hanya ingin kamu melihat dan mengingatku sebagai seorang teman.
Aku tak menginginkan lebih. I wouldn't to be greedy towards you.
Jadi, ahh entahlah. Selalu seperti ini.
Kata-kata selalu tak mampu mendeskripsikan keinginan hati.
Sudahlah, aku tak tahu.
Karena kamu aku menjadi anak kecil yang sedang belajar berbicara.
Sampai jumpa di postinganku yang lain.
Itupun kalau kamu belum tergantikan oleh kamu yang lain.
See ya~
0 comments:
Posting Komentar