Kamu harus tahu, jika setiap kata "hai" yang kau ucapkan adalah sebuah candu bagiku. Kata-kata itu bagai meninggikan harapku padamu. Jadi maafkan aku jika tak menyapamu duluan, bukan karena tak mau tapi aku tak sanggup. Harusnya kamu tahu jika aku sedang berpura-pura tak melihatmu. Harusnya kamu sadar jika aku tak mau terikat denganmu.
Rantai takdir kita bukan lingkaran, tapi garis sejajar yang tak berujung. Mungkin ini salahku, menganggap sikapmu meninggikan harap. Mungkin ini salahku berada ditengah-tengah kamu dan dia. Harusnya aku tahu bahwa selamanya jiwa itu menjadi miliknya.
Maafkan aku telah menjadi egois. Membiarkan bayang-bayangmu menemani hari-hariku. Membiarkan hatiku tetap berlabuh padamu.
Aku tak tahu siapa yang akan menang dalam perlawanan ini. Aku tak tahu siapa yang akhirnya akan kau pilih. Dia yang selalu membuat ekor di matamu, atau aku yang terus ada dibelakangmu?
Entahlah. Hanya biarkan rasa sukaku sekedar dalam batas mengagumi. Jangan biarkan aku berdebat dengan hatiku, karena aku tahu aku akan kalah.
0 comments:
Posting Komentar