CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 22 Desember 2014

Iri? Mungkin.

Hai.
Aku ingin tahu rasanya menyukai seseorang. Bagaimana rasa sakit orang lain dapat menjadi rasa sakitmu juga. Aku ingin tahu mengapa kebahagiaan seseorang dapat tergantung kepada orang lain. Aku sering menyaksikan drama-drama korea. Melihat bagaimana mereka tertawa karena orang lain dan menitikkkan air mata untuk orang lain. Aku ingin tahu bagaimana seseorang bisa menjadi se istimewa itu? Padahal ada saatnya perasaan untuk berubah, ada kalanya pula kita harus melepaskan sesuatu yang telah kita jaga sekian lama. Namun, ada juga kisah seseorang yang dipertemukan oleh sesuatu yang sering kita sebut sebagai takdir. Tapi tetap saja ada yang harus tersakiti. Dan itu memang terjadi. Tidak hanya di drama. Tapi juga di dunia nyata.

Memang aku sempat menyukai seseorang, tapi tak sesakit itu. Tak sebahagia itu. Juga tak serumit orang kebanyakan. Aku tak pernah mengerti mengapa orang-orang meneteskan gerimis untuk seseorang yang bahkan tak memperdulikannya. Memang aku kerap kali menuliskan kata-kata puitis tentang cinta. Tapi hanya sekedar kata-kata. Bukan sesuatu yang nyata. Ketika aku melepaskan seseorang, aku akan melepasnya. Tak sesulit kata orang kebanyakan. Ketika melihat dia bersama orang lain, tersenyum karenanya, aku tak acuh. Memang kenapa? Dia berhak bersama siapapun, tertawa dengan siapapun. 

Tapi, aku sungguh iri kepada mereka. Kepada mereka yang dapat menangis dan tertawa hanya karena hal kecil yang orang itu lakukan. Aku ingin tahu orang seperti apa yang dapat membuatku seperti orang-orang itu suatu saat nanti. Aku iri. Sungguh. Aku tak pernah tahu harus berbuat seperti apa saat mereka mulai bercerita tentang orang-orang itu. Apa hakku berbicara bahkan ketika aku tak pernah merasakannya? Aku ingin tahu, apakah rasa itu sama seperti saat aku menyukai Super Junior? atau lebih

Suatu saat, jika perasaan seperti itu datang kepadaku apakah aku juga akan menjadi orang bodoh seperti mereka? ...


0 comments:

Posting Komentar