Jadi, seperti ini cara Tuhan untuk membuatku melupakanmu? Perlahan,
tapi pasti. Aku sudah mulai lupa apa-apa tentangmu. Bukan secara sengaja,
sungguh. Aku terlalu sibuk, menyibukkan diri dengan duniaku hingga lupa bahwa
dulu, kamu adalah duniaku. Aku merasa sangat sedih, ketika tiba-tiba saja temanku bertanya tentangmu. Tak sepatah katapun mampu keluar dari bibrku. Aku lemas. Seperti inikah rasanya melupakan secara perlahan? Maafkan aku. Kerap aku bertanya-tanya bagaimana
keadaanmu, tapi hanya sebatas itu. Tak ada lagi keinginan untuk mengintipmu
lewat media sosialku. Terkbadang, ya hanya terkadang. Jika aku bosan, barulah
aku mengingatmu. Mengingat bagaimdana bahagianya aku dulu ketika menyinggung
tentangmu. Sekarang aku lupa. Lupa siapa kamu. Tapi kamu juga harus tahu,
ketika aku mulai melupakanmu ada sebuah rasa sendu dan rindu. Mengingat dulu
banyak hal yang kamu lakukan untukku. Karena kamu aku bertemu dengan
orang-orang yang hebat, karena kamu juga aku dapat mengerti banyak
perbendaharaan kata. Dan karena kamu, aku dapat melupakan sejenak dunia
nyataku, berimajinasi sesukaku.
Dulu, dulu sekali. Aku suka bercerita tentangmu. Mengabarkan
setiap berita tentangmu. Aku tahu semuanya. Bercuap-cuap dari a-z, aku dapat
melakukan itu tanpa harus bersusah payah. Sekarang? Aku hanya dapat menatap
kosong. Kabarmu saja tak terjamah oleh telingaku. Aku terlalu sibuk dengan
dunia baruku. Tapi kamu harus tahu, bahwa kamu pernah menjadi bagian dari
lembaran hidup yang aku tulis. Kamu ada disana. Tersenyum dengan lebarnya. Sungguh, ingin aku menitikkan air mata. Tapi pernah aku berjanji, untuk tak menangis karenamu. Kurasa ini yang dinamakan "jalan hidup masing-masing". Aku sudah menemukan jalanku, aku hampir berhasil keluar dari cengkramanmu. Tapi ketika aku sadar, berat rasanya. Melepasmu yang selama 5 tahun terakhir berada diseparuh otak dan hatiku. Pedih jika aku mengingatnya. Ohh, apa yang harus kulakukan? Bahkan tanggal ketika kamu melihat dunia pun aku tak mampu lagi mengingatnya..
Seperti inikah semua harus berakhir? Padahal aku belajar banyak darimu. Aku belajar menghargai walau perbedaan menggarisi. Aku belajar bersabar walau ingin teriak rasanya. Aku belajar berbagi disaat aku begitu menginginkannya. Aku juga belajar bagaimana menyukai hingga batas tak tentu. Hai kamu. Pria tampan yang dikagumi jutaan orang. Maafkan aku, jika kelak aku tak menjadi bagian dari jutaan orang tersebut. Tapi kamu harus tahu dengan pasti, sampai kapanpun aku akan mengingatmu.
Aku bukannya berhenti menjadi seorang ELF. Aku hanya berhenti penasaran dengan kabarmu, berhenti tertawa dan menangis denganmu, berhenti mencarimu lewat media sosialku, tapi aku tak akan pernah berhenti untuk menyukaimu.
Kepada 13 + 2 pria tampan yang ada di negeri seberang, Terimakasih banyak. Kalian telah mengajariku banyak hal. Kalian mempertemukanku dengan sahabat yang baik. Sungguh terimakasih. Dikemudian hari, jika kelak aku dilahirkan kembali, kurasa aku tak akan menyesal untuk menjadi ELF kedua kalinya:)
Jeongmal Gomawo Park Jung Soo, Kim Heechul, Hangeng, Kim Jong Woon, Kim Young Won, Shin Dong Hee, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Choi Siwon, Zhoumi, Lee Dong Hae, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, dan juga Henry Lau. Kalian berhak bahagia. Jika nanti kalian menggandeng perempuan yang kalian cintai, aku akan tersenyum bersamamu:) Ini bukan ucapan selamat tinggal, hanya memori pengingat bahwa dulu, aku pernah menyukai kalian dengan sangat.
Jeongmal Gomawo Park Jung Soo, Kim Heechul, Hangeng, Kim Jong Woon, Kim Young Won, Shin Dong Hee, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Choi Siwon, Zhoumi, Lee Dong Hae, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, dan juga Henry Lau. Kalian berhak bahagia. Jika nanti kalian menggandeng perempuan yang kalian cintai, aku akan tersenyum bersamamu:) Ini bukan ucapan selamat tinggal, hanya memori pengingat bahwa dulu, aku pernah menyukai kalian dengan sangat.
0 comments:
Posting Komentar