Ada seorang gadis yang selalu menutup pintunya dengan rapat, dia tak pernah membuka pintu sekalipun ada yang mengetuk. Gadis itu benci dengan kebisingan dan keributan. Meski terkadang ia merasa lelah untuk terus berdiam diri, tapi ia tetap tak mau menengok bagaimana dunia luar. Ia hanya ingin ada seseorang yang menarik tangannya untuk menunjukkan kepadanya bagaimana dunia luar yang orang-orang banggakan dengan segala keributan dan kebisingan yang ada. Ia hanya berjalan-jalan sebentar untuk membeli peralatan yang dibutuhkan atau sekedar membeli makanan.
Gadis itu bosan, tapi ia tak mau keluar. Gadis itu bingung. Dengan rutinitas yang sama. Jadi, pada suatu hari ia mencoba membuka pintu dan merasakan sinar matahari menyapa kedua pipi mungilnya yang menjadi kemerahan.
"Ahh, silau. Menyebalkan." Begitu komentar gadis itu ketika ia menyapa pagi untuk pertama kalinya semenjak kejadian tiga tahun yang lalu.
Ia berjalan menunduk, merutuki dirinya yang pergi keluar dengan cahaya matahari.
"Ah. Bodoh sekali aku, mau-maunya terjebak diantara sinar pagi. Kata mereka pagi selalu dihiasi oleh hal-hal yang indah seperti jatuhnya embun dari dedaunan, tapi ini.." belum selesai ia merutuk, tiba-tiba saja ia merasa dirinya oleng karena "menabrak" sesuatu.
"Ahh, maaf. Aku tidak sengaja." kata pria itu dengan sungguh-sungguh. "Kamu baik-baik aja kan?"
Gadis itu tetap diam. Ia menghindari berbicara dengan orang lain karena ia tidak mau terlibat dengan dunia asing.
Kamis, 26 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar