CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 21 Oktober 2012

Hanya Membiarkan Hatiku Berbicara

Aku tak pernah mengerti apa itu cinta.
Aku tak pernah tahu bagaimana menyayangi.
Karena aku, tak berharap merasakannya.
Setidaknya untuk saat ini~

Langit senja mulai mewarnai hariku. Garis-garis oranye kekuningan dengan siluet jingga mulai merasuk menggantikan warna biru cerah.
Aku mulai mengamati matahari yang diam-diam beranjak dari tempatnya. Berganti dengan rembulan. Perlahan..bintik-bintik cerah mulai mewarnai langit, meyilaukan mata dengan kemilaunya. Tanpa sadar, mataku mulai terpaku pada satu bintang. Bintang yang bersinar cerah diantara yang lain, dan bintang yang menyendiri diantara banyaknya rasi bintang. Aku memejamkan mata. Merasakan sejuknya senja.

Teringat sekelebat bayangan tadi pagi yang..tanpa aku tahu membuatku tersenyum sendiri. Membuat nadiku bersatu dengan detak jantungku. Saat tanpa sengaja kami saling bertatapan..untuk sesaat, aku berdiri mematung. Menyadari apa yang terjadi, kami memulai dengan percakapan-percakapan kecil yang berakhir dengan ukiran canda tawa. Entah, tapi..mungkinkah ini yang dinamakan bahagiaa? Walau hanya sesaat? Tanpa ku tahu, aku rindu percakapan kecil itu. Aku mulai merindukan sosoknya yang perlahan terlihat nyata di hadapanku.

Sekarang, aku membuka mata. Mengingat rangkaian kejadian tadi pagi, membuatku sadar. Aku tak sedang bermimpi. Kamu nyata..ada didepanku, ada dihadapanku, dan..mungkin mulai ada dalam kehidupanku. Hmm..waktu itu, aku selalu berharap bahwa waktu dapat berputar, atau setidaknya berhenti walau hanya sepersekian detik. Entahlah..aku seperti kehilangan akal sehat. Setiap orang yang ada didekatku.. seperti melihat bayanganmu. Mungkinkah..aku.. jatuh cinta?

Ahh~ aku belum berani mengatakannya. Aku masih takut jika itu hanya angan belaka. Tapi, mengapa setiap malamku selalu tergantikan oleh bayang-bayang wajahnya? Aku bingung, aku ingin menata perasaanku, tapi gagal. Hanya karena melihat senyumnya ataupun sekelebat wajahnya. Aku tahu perasaan tidak dapat dipaksa. Tapi, pada awalnya aku memang tidak berniat untuk jatuh cinta. Aku masih memiliki banyak impian yang belum terlaksan dan aku takut jika hanya dengan Jatuh Cinta akan menghancurkan segalanya, bahkan pertemanan.

Tapi, aku sadar. Hatiku mungkin telah memilih. Aku harus mencoba membuka lembaran baru. Toh, dengan Jatuh Cinta, bukan berati kehilangan segalanya kan? Yaah, meskipun mungkin aku harus memendam perasaan itu, setidaknya..aku mulai mengerti bagaimana itu bahagia..bahagia dalam arti berbeda :-D

Selamat datang untuk kamu.
Selamat menjelajahi hatiku.
Dan selamat menjadi pengusik kehidupanku :-)

0 comments:

Posting Komentar