Pernahkah kamu berfikir seberapa tersiksanya aku? Kurasa tidak, membayangkan diriku pun mungkin mustahil bagimu. Kamu memintaku untuk percaya, Tapi kamu juga yang membuat kepercayaanku padamu memudar. Kamu harus tahu, jika hatiku tak sekeras baja juga tak selembut sutra. Aku tahu yang kamu lakukan, tapi hatiku tetap sulit untuk memaafkan. Aku tidak meminta bintang untuk terus bersiunar. Aku hanya berharap bintang tetap bersama bulan. Tidak bisakah (hanya) terus seperti itu? Kita bisa saling mempercayai, tapi kamu mengkhianati. Kita sanggup untuk saling membahu, tapi kamu tak mau berbagi duniamu.
Menurutku, kamu indah tapi beracun. Kamu Menyenangkan, tapi penuh duri. Aku tidak tahu aku benar atau tidak. Karena aku bukan kamu. Dan aku tak pernah ingin menjadi kamu. Tenang tapi menghanyutkan. Kamu tidak tahu bagaimana rasanya aku menunggu. Kamu tidak tahu sakitnya aku saat kamu tertawa. Mungkin, sakitku adalah bahagiamu. Setidaknya, terimakasih telah menjelajah sedikit kehidupanmu bersamaku. Walau hanya aku yang merasakannya~ Jangan salahkan aku jika aku mulai menghilang dari kwhidupanmu. Jangan menangis, karena aku tak lagi menjadi sandaranmu. Jangan menyesal, jika kamu telah tergantikan dengan sosok baru yang akan ku temui di masa mendatang.
Aku akan pergi dengan perlahan.
Mencoba menghilang, tanpa cela
dalam kehidupanmu :-)
0 comments:
Posting Komentar