Senin, 24 Desember 2012
--
Salam perpisahan emang nggak pernah nyenengin. Baru denger kata perpisahan aja pelupuk mata aja udah penuh sama tetesan embun. Iya, berembun doang. Kan netesnya dari dalem hati. Aku sebel banget sama yang namanya perpisahan. Meskipun cuma sementara, perpisahan tetep perpisahan. Yang membuat jarak, jadi bener-bener menjadi J-A-R-A-K. kadang, perpisahan juga dianggap oleh sebagian orang sebagai ketidakpastian. Karena apa? Karena terkadang, ada sebuah penantian tanpa janji yang tersirat disana. Menyakitkan memang. Tapi apa boleh buat? Takdir memang selalu seperti itu. Membuat kita mengerti apa itu sakit, sebelum terlena dalam indahnya bahagia. Ohh, ya. Satu lagi yang membuatku Benci dengan perpisahan. Apalagi kalo perpisahannya itu cuma kita yang ngrasa. Saktinya lebih berkali-kali lipat tauk. Yang tadinya bisa mandangin dari jauh, sekarang cuma bisa ngarep dan mbayangin kalo itu kamu. Menyedihkan ya? Memang. Tapi mau gimana lagi? Aku lebih suka seperti ini. Tersiksa dengan perasaan yang ku buat sendiri. Aku memang lebih memilih untuk bersembunyi, karena aku tak mampu untuk berdiri.
Senin, 10 Desember 2012
No Tittle
Aku nggak tahu sejak kapan kamu mulai jadi bunga tidurku
Aku nggak yakin sejak kapan kamu mulai ada di relung hatiku
Aku juga sanksi, apa kamu benar-benar yakin padaku
Ada getaran hebat yang melanda diriku
Aku bingung.
Ada siluet lain dari pancaran mataku
Ada sosok lain yang mulai mencariku
Bukan..bukan lagi Kamu
Bayangnya itu terus mengikutiku
Menjamah setiap sudut waktuku
Tuhan..
Aku nggak tahu kapan dia dateng lagi
Aku nggak tahu gimana caranya
Supaya dia sama kayak dulu
Umm..
Apa dia cuma mainin aku yaa?
Apa aku cuma boneka buat dia?
Aku rasa dia kayak sutradara
Seenaknya gitu ngatur-ngatur peranku.
Uuuhhh..
Apa dia nggak sadar kalo hatiku udah gak sekeras dulu?
Aku udah berusaha, tapi nihil.
Aku terus menghindar, tapi kosong.
Ahh..sudahlah..
Aku lelah denganmu, sama seperti kamu yang lelah denganku
Kalo kayak gini terus, gak akan ketemu.
jadi, aku aja yang ngalah.
Aku mungkin nggak lagi ada di sampingmu
Aku juga mungkin nggak lagi bisa kamu lihat.
Jangan harap kamu akan bertemu senyumku.
Jangan fikir kamu bisa ndapetin aku kayak caramu yang dulu
Aku letih, tahu..
Menunggu dan berharap dengan penuh pengabaian
Sudahlah, pergi saja dengan dia.
Dengan dia, yang lebih baik dariku :-(
Aku nggak yakin sejak kapan kamu mulai ada di relung hatiku
Aku juga sanksi, apa kamu benar-benar yakin padaku
Ada getaran hebat yang melanda diriku
Aku bingung.
Ada siluet lain dari pancaran mataku
Ada sosok lain yang mulai mencariku
Bukan..bukan lagi Kamu
Bayangnya itu terus mengikutiku
Menjamah setiap sudut waktuku
Tuhan..
Aku nggak tahu kapan dia dateng lagi
Aku nggak tahu gimana caranya
Supaya dia sama kayak dulu
Umm..
Apa dia cuma mainin aku yaa?
Apa aku cuma boneka buat dia?
Aku rasa dia kayak sutradara
Seenaknya gitu ngatur-ngatur peranku.
Uuuhhh..
Apa dia nggak sadar kalo hatiku udah gak sekeras dulu?
Aku udah berusaha, tapi nihil.
Aku terus menghindar, tapi kosong.
Ahh..sudahlah..
Aku lelah denganmu, sama seperti kamu yang lelah denganku
Kalo kayak gini terus, gak akan ketemu.
jadi, aku aja yang ngalah.
Aku mungkin nggak lagi ada di sampingmu
Aku juga mungkin nggak lagi bisa kamu lihat.
Jangan harap kamu akan bertemu senyumku.
Jangan fikir kamu bisa ndapetin aku kayak caramu yang dulu
Aku letih, tahu..
Menunggu dan berharap dengan penuh pengabaian
Sudahlah, pergi saja dengan dia.
Dengan dia, yang lebih baik dariku :-(
Minggu, 02 Desember 2012
Bukan Sebuah Penyesalan
Beberapa bulan udah berlalu, semenjak aku dan kamu gak lagi saling sapa. Meskipun kita masih sering ketemu.Tapi, dengan takaran yang berbeda dari dulu. Sebenernya, aku juga gak begitu kangen kata "dulu". Toh dulu itu kita jugajarang ngobrol. Sekalinya ngomong cuma sebatas ejekan-ejekan kecil yang berlanjut dengan selingan tawa. Cuma itu, gak lebih. Sekedar percakapan ringan penunda bosan. Tapi, entah mengapa hal itu yang membuatku tertarik lebih dalam. Sekarang, kamu udah berubah
Senin, 26 November 2012
Penyesalan
maafkan aku yang telah menyakitimu
tak pernah ku bahagiakanmu
tak pernah ku perdulikanmu
hingga ku menyadari
betapa tulus sayangmu padaku
Sahabat
Kupikir mencarimu mudah
Ternyata aku salah
bukan karna materi dan fisik
tetapi karena ketulusan
auk mencarimu
Ternyata aku salah
bukan karna materi dan fisik
tetapi karena ketulusan
auk mencarimu
Empty
cinta..
tak kulihat dari harta
melainkan hati
cinta..
tak ku pandang dari paras
melainkan ketulusan
tak kulihat dari harta
melainkan hati
cinta..
tak ku pandang dari paras
melainkan ketulusan
Sabtu, 03 November 2012
Pelangikah?
Tuhan.. Pelangi mulai bersinar dihatiku. Aku merasa hujanku telah berlalu. Hatiku kini tak lagi memangil namanya, otakku tak lagi menarikan bayangnya, dan mataku tal lagi mengikuti jejaknya. Tak lagi kuperdulikan derap langkahnya, tak kuhiraukan senyum manisnya. Tuhan..aku rasa..aku mulai melupakannya.
Rabu, 31 Oktober 2012
Empty
Apa yang salah dari mengagumimu? Kata mereka mengagumi dan jatuh cinta itu tidak pernah salah. Tapi, mengapa aku merasa seperti ada yang salah? Sakit..bahagia..yang aku rasa saat itu, hanya aku yang memiliki dan hanya aku yang merasakan. Mungkin, memang salahku yang hanya bisa mencintai dari jauh tanpa mampu mengungkapkannya. Sebanyak apa kebodohan yang telah aku perbuat saat mengagumimu dalam diam? Ketika aku menatapmu dari balik jendela, ketika kamu lewat dihadapanku, bahkan ketika tanpa sengaja mata kita saling bertegur sapa. Tuhan.. sakitku ini hanya aku yang rasa, bahagiaku tak sekalipun jadi bahagianya. Sekalipun roda kehidupan terus berputar, tak sedetikpun kutemukan arti kehidupan.
Sering aku menyesali hidup, menangis bersama derai hujan, berharap tak seorangpun mendengar rintihanku. Sekarang, aku seperti sudah lupa bagaimana bahagia itu. Semenjak semilir angin terus menusuk tubuhku. Satu detik yang aku lalui, seperti hitungan hari tanpa akhir. Menangis dari balik hujan, juga menunggu dalam kegelapan, seperti itulah simfoni kehidupanku..aku rasa~ Karena sekarang tak lagi ku temui pelangi setelah hujan.
"Buat seseorang yang sempat membuat detak jantungku berhenti. Buat kamu yang tak lagi mengisi hati."
"Dari seseorang yang mengharapkan kehadiranmu. Dari aku, yang tak putus menunggu."
Sering aku menyesali hidup, menangis bersama derai hujan, berharap tak seorangpun mendengar rintihanku. Sekarang, aku seperti sudah lupa bagaimana bahagia itu. Semenjak semilir angin terus menusuk tubuhku. Satu detik yang aku lalui, seperti hitungan hari tanpa akhir. Menangis dari balik hujan, juga menunggu dalam kegelapan, seperti itulah simfoni kehidupanku..aku rasa~ Karena sekarang tak lagi ku temui pelangi setelah hujan.
"Buat seseorang yang sempat membuat detak jantungku berhenti. Buat kamu yang tak lagi mengisi hati."
"Dari seseorang yang mengharapkan kehadiranmu. Dari aku, yang tak putus menunggu."
Minggu, 28 Oktober 2012
Untuk Kamu
Kamu bilang kamu sakit. Tapi apa kamu tahu bagaimana lukaku? Kamu bilang kamu menderita. Tapi kamu tak tahu bahwa hatiku telah tersayat. Kamu bilang kamu salah. Tapi tak sekalipun kamu meminta maaf. Kamu malah pergi penuh dengan pengabaian. Kamu yang membuat janji, kamu juga yang tak sekalipun menepati. Sedangkanku, hanya bisa diam dan terus menunggu.
Secangkir Masa Lalu
Cinta dan rindu. Secangkir masa lalu, yang sempat menjadi alasan bahagiaku. Kini, mereka telah berlalu, cinta dan rindu tak lagi bersatu. Mereka memilih jalan masing-masing. Dengan harapan agar tak ada yang tersakiti. Sekarang aku harus membiasakan diri. Terbelenggu dalam nyanyian sunyi bernama rindu dan tersayat dalam setiap melodi cinta. Terus aku menyemangati diri sendiri, membiarkan diriku tenggelam dalam bisikan kalbu.
Langganan:
Postingan (Atom)