CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 02 Februari 2013

Teman Kedua

Hari-hariku berjalan normal. Sebelum akhirnya sebuah kepercayaan luluh terlantahkan. Hanya dengan beberapa kata yang berbeda, aku bisa tersakiti. Hanya satu huruf pun bagiku berbeda arti. Titik koma, emot bahagia. Sudah berbeda dalam presepsiku. Kamu tahu? Jawabannya pasti tidak. Aku tersenyum bahagia ketika kalian "menoleh". Tetapi menangis terisak ketika kalian berjalan tegap ke depan. Aku selalu bisa bersembunyi. Karena tidak ada yang mencari. Aku dicari hanya untuk sekedar basa-basi. Aku berusaha tidak acuh. Tapi sulit. Akhirnya, aku tetap berpura-pura bahagia. Aku hanya bisa tertawa ketika mereka bersama. Aku cuma sanggup melihat ketika mereka berkelana. Seringkali aku hancur mendapati kenyataan bahwa aku bukan bagian dari mereka. Bahwa aku hanyalah setitik embun yang jatuh dan menghilang dari balik tanah. Aku lelah ketika harus menyelesaikan semua sendirian. Ketika aku berfikir bahwa itu adalah tanggung jawabku. Sejujurnmya, itu adalah hal bodoh yang KERAP KALI aku lakukan. Hanya dengan kata-kata aku mampu terjatuh. Mengikuti alunan musik yang mengiringiku. Walau hanya sekedar musik dari angin yang berhembus. Aku meluangkan waktu, membiarkan hari-hariku membatu. Tapi, cuma kesenangan sementara yang aku dapat. Bodoh memang. Tapi bagaimana lagi? aku hanyalah manusia yang diciptakan untuk menjadi robot bagi orang lain. Aku ingin menjadi orang yang jahat. Aku lelah menjadi orang baik. Atau lebih tepatnya berpura-pura baik. Hatiku emang udah kebal, tapi kalo ditusuk terus ya tetep bisa berlubang. Bisa sakit. Tapi, seenggaknya aku mengerti beberapa hal. Bahwa teman tidak sejati, bahwa persahabatan terkadang tak murni.

Sabtu, 26 Januari 2013

K-A-M-U

Kali ini bener-bener aku nulisnya buat kamu. Iya, kamu. Yang dulu sering singgah di inbox handphoneku. Kamu! empat kata yang buat aku bingung. Entah karena semua keabnormalanmu atau karena semua perhatianmu? Aku ngggak tau! Yang jelas, aku bingung. Sekarang, ada orang lain yang sama kayak kamu. Tapi, aku nggak tahu dia akan lebih baik atau lebih buruk.

Absurd

Ada yang kurang. Semua sekarang beda. Aku nggak yakin, cuma perlahan mereka mulai melepaskan diri. Entah apa yang terjadi. Sekarang cuma ada duniaku dan duniamu bukan dunia kita. Aku juga mulai bingung. Aku nggak tau apa ini cuma perasaanku. atau memang nyata. Teman emang datang dan pergi silih berganti. Tapi, apa iya sahabat juga harus seperti itu?Mungkin sekarang enggak. Tapi aku takut kehilangan buat yang ketiga kalinya. Awalnya memang seperti ini. Tapi siapa yang tau akan akhirnya? Aku cuma bisa nyediain bahu buat kamu, kalian. Aku cuma bisa nyedian telinga buat kamu, kalian.Itu pun, jika kalian, kamu mau. Aku cuma bisa mencoba meluangkan waktu buat kalian.

Minggu, 20 Januari 2013

Hai Cowok Berjaket ;))

Hai cowok berjaket. Apa kabar? Lama nih nggak lihat kamu muter-muter di otakku.Kayaknya otakku udah mulai terbisa dengan ketidakhadiranmu. Meskipun terkadang, seringkali aku berharap bisa melihat siluetmu. Entah di dunia nyata maupun di dunia maya. Tapi apa yang kudapati? Semua tetap sama. Tidak ada kamu. Mengingat kenyataan bahwa kita tak lagi seperti dulu. Hanya derai air mata yang mampu mengungkapkan segalanya. Tapi, semua ini bukan berarti aku sudah jatuh terlalu dalam. Aku hanya lelah karenamu.

Sabtu, 19 Januari 2013

Aku? Kosong.

Ada yang beda sama bulan ini, sebenernya udah dari beberapa bulan yang lalu sih kalo aku lebih peka sedikit. Aku jatuh buat yang kesekian kalinya, mungkin untuk sekarang belum terlalu dalam. Untung aja aku masih bisa ngebatesin diri. Cuman kalo rasa sakit yang jelas itu tetep masih ada lah. Seenggaknya udah nggak sakit-sakit banget kayak dulu. Habis dulu udah sering juga sih kayak gitu. Dikasih harapan cuma buat terus berharap tanpa tahu apa bisa jadi kenyataan. Iyasih, bahagia. Tapi, awalnya aja. Akhirnya, tetep kosong. Coba deh, kalo kamu udah nganggep seseorang itu sedikit berharga, tapi kenyataannya dia nggak lihat sedikitpun ke arah kita. Ya, sempet sih lihat tapi cuma sekedar "menoleh" nggak lebih. Sebego-begonya aku, aku juga masih peka kok sama yang namanya diabaiin atau aku yang ngabaiin.

Senin, 24 Desember 2012

--

Salam perpisahan emang nggak pernah nyenengin. Baru denger kata perpisahan aja pelupuk mata aja udah penuh sama tetesan embun. Iya, berembun doang. Kan netesnya dari dalem hati. Aku sebel banget sama yang namanya perpisahan. Meskipun cuma sementara, perpisahan tetep perpisahan. Yang membuat jarak, jadi bener-bener menjadi J-A-R-A-K. kadang, perpisahan juga dianggap oleh sebagian orang sebagai ketidakpastian. Karena apa? Karena terkadang, ada sebuah penantian tanpa janji yang tersirat disana. Menyakitkan memang. Tapi apa boleh buat? Takdir memang selalu seperti itu. Membuat kita mengerti apa itu sakit, sebelum terlena dalam indahnya bahagia. Ohh, ya. Satu lagi yang membuatku Benci dengan perpisahan. Apalagi kalo perpisahannya itu cuma kita yang ngrasa. Saktinya lebih berkali-kali lipat tauk. Yang tadinya bisa mandangin dari jauh, sekarang cuma bisa ngarep dan mbayangin kalo itu kamu. Menyedihkan ya? Memang.  Tapi mau gimana lagi? Aku lebih suka seperti ini. Tersiksa dengan perasaan yang ku buat sendiri. Aku memang lebih memilih untuk bersembunyi, karena aku tak mampu untuk berdiri.

Senin, 10 Desember 2012

No Tittle

Aku nggak tahu sejak kapan kamu mulai jadi bunga tidurku
Aku nggak yakin sejak kapan kamu mulai ada di relung hatiku
Aku juga sanksi, apa kamu benar-benar yakin padaku
Ada getaran hebat yang melanda diriku
Aku bingung.
Ada siluet lain dari pancaran mataku
Ada sosok lain yang mulai mencariku
Bukan..bukan lagi Kamu
Bayangnya itu terus mengikutiku
Menjamah setiap sudut waktuku
Tuhan..
Aku nggak tahu kapan dia dateng lagi
Aku nggak tahu gimana caranya
Supaya dia sama kayak dulu
Umm..
Apa dia cuma mainin aku yaa?
Apa aku cuma boneka buat dia?
Aku rasa dia kayak sutradara
Seenaknya gitu ngatur-ngatur peranku.
Uuuhhh..
Apa dia nggak sadar kalo hatiku udah gak sekeras dulu?
Aku udah berusaha, tapi nihil.
Aku terus menghindar, tapi kosong.
Ahh..sudahlah..
Aku lelah denganmu, sama seperti kamu yang lelah denganku
Kalo kayak gini terus, gak akan ketemu.
jadi, aku aja yang ngalah.
Aku mungkin nggak lagi ada di sampingmu
Aku juga mungkin nggak lagi bisa kamu lihat.
Jangan harap kamu akan bertemu senyumku.
Jangan fikir kamu bisa ndapetin aku kayak caramu yang dulu
Aku letih, tahu..
Menunggu dan berharap dengan penuh pengabaian
Sudahlah, pergi saja dengan dia.
Dengan dia, yang lebih baik dariku :-(

Minggu, 02 Desember 2012

Bukan Sebuah Penyesalan

Beberapa bulan udah berlalu, semenjak aku dan kamu gak lagi saling sapa. Meskipun kita masih sering ketemu.Tapi, dengan takaran yang berbeda dari dulu. Sebenernya, aku juga gak begitu kangen kata "dulu". Toh dulu itu kita jugajarang ngobrol. Sekalinya ngomong cuma sebatas ejekan-ejekan kecil yang berlanjut dengan selingan tawa. Cuma itu, gak lebih. Sekedar percakapan ringan penunda bosan. Tapi, entah mengapa hal itu yang membuatku tertarik lebih dalam. Sekarang, kamu udah berubah

Senin, 26 November 2012

Penyesalan


maafkan aku yang telah menyakitimu
tak pernah ku bahagiakanmu
tak pernah ku perdulikanmu
hingga ku menyadari
betapa tulus sayangmu padaku

Sahabat



Kupikir mencarimu mudah
Ternyata aku salah
bukan karna materi dan fisik
tetapi karena ketulusan
auk mencarimu