Sudah lama aku tidak bercerita tentangmu. Apakah
aku mulai bosan? Ah, tidak! Aku tidak pernah bosan akan hal yang berhubungan
tentangmu. Senyum tulusmu, tawa bahagiamu, suara merdumu, ekspresi wajahmu, Ah,
tidak sekalipun aku bosan, bahkan aku selalu merindukannya. Tapi, aku berfikiir
untuk menyerah. Bukan! aku berfikir untuk benar-benar menyerah. Mungkin aku
sering mengucapkan kata menyerah, tapi akhirnya aku bangkit lagi. Tapi, kali
ini berbeda! Aku akan benar-benar melepasmu, membiarkanmu jatuh ke dalam
pelukan orang lain, membiarkan bahumu disandari wanita lain, membiarkan
senyummu dinikmati gadis lain. Sudah! Cukup! Aku tidak mampu membayangkannya
lagi. Terlalu sulit, begitu sakit!
Seringkali aku tersenyum penuh kepedihan saat
melihatmu tersenyum karena oranng lain, sedangkan aku? Hanya mampu menikmatinya
secara diam-diam. Kamu beruntumng, kalian beruntung bisa menjadi sebab tawa
renyahnya. Uhh~ aku sungguh iri dengan kalian. Hey! Kamu! Apa kamu tahu rasanya
menjadi diriku? Entah sudah berapa kali hatiku terpotong menjadi irisan-irisan
kecil, lalu dengan susah payah kurangkai lagi, dan...semudah itukah kau
menghancurkanya lagi? Terkadang aku berfikir hatimu ternuat dari apa.
Tidak pernah melihatku, melirikkupun tidak. Ya, mungkin aku tidak secantik
wanita yang mengelilingimu. Tapi, tidak biasakah kau mengenaliku lebih dalam?
mengenali hatiku? Lihatlah, seberapa kuat kamu terekat didalam sana.
Kamu itu sudah terhubung dengan darah dan
jantungku. Kamu tidak bisa lepas dari hembus nafasku. Kamu oksigen untukku.
Terkadang aku harus berburu dengan waktu agar bisa melihatmu, meski bukan
menatapmu. Terkadang aku juga harus menutup mataku ketika melihat kamu dengan
yang lain. Tapi aku tegar. Tidak! Lebih tepatnya sok tegar.
Ya, menyembunyikan air mata dalam setiap rajut tawaku. Kamu tidak tahu kan
bagaimana sakitnya? hh~ tentu saja tidak! Apa yang kamu tahu tentangku? Tentu
saja tidak ada. Meski bagimu aku bukanlah siapa-siapa tapi kamu adalah
seglanya. Eitss~ segalanya setelah Allah dan orangtuaku tentunya:) Baiklah...
selamat tinggal. Terimakasih telah menorehkan coretan-coretan pada buku baru
ini. Terimakasih telah mengajariku kehidupan. Terimakasih telah membuatku
emnjadi seorang secret admirrermu:) Bahagialah diluar sana tanpaku,
kembalilah jika kau membutuhkan tempat berteduh, aku tidak pernah benar-benar
melepasmu^^
Untuk
seseorang, yang telah memiliki tempat tersendiri,
di sini,
di ruang hatiku.
Yang
kuncinya, telah kamu genggam
Dipos
0 comments:
Posting Komentar