CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 26 November 2012

Penyesalan


maafkan aku yang telah menyakitimu
tak pernah ku bahagiakanmu
tak pernah ku perdulikanmu
hingga ku menyadari
betapa tulus sayangmu padaku

Sahabat



Kupikir mencarimu mudah
Ternyata aku salah
bukan karna materi dan fisik
tetapi karena ketulusan
auk mencarimu

Empty



cinta..
tak kulihat dari harta
melainkan hati
cinta..
tak ku pandang dari paras
melainkan ketulusan

Sabtu, 03 November 2012

Pelangikah?

Tuhan.. Pelangi mulai bersinar dihatiku. Aku merasa hujanku telah berlalu. Hatiku kini tak lagi memangil namanya, otakku tak lagi menarikan bayangnya, dan mataku tal lagi mengikuti jejaknya. Tak lagi kuperdulikan derap langkahnya, tak kuhiraukan senyum manisnya. Tuhan..aku rasa..aku mulai melupakannya.

Rabu, 31 Oktober 2012

Empty

Apa yang salah dari mengagumimu? Kata mereka mengagumi dan jatuh cinta itu tidak pernah salah. Tapi, mengapa aku merasa seperti ada yang salah? Sakit..bahagia..yang aku rasa saat itu, hanya aku yang memiliki dan hanya aku yang merasakan. Mungkin, memang salahku yang hanya bisa mencintai dari jauh tanpa mampu mengungkapkannya. Sebanyak apa kebodohan yang telah aku perbuat saat mengagumimu dalam diam? Ketika aku menatapmu dari balik jendela, ketika kamu lewat dihadapanku, bahkan ketika tanpa sengaja mata kita saling bertegur sapa. Tuhan.. sakitku ini hanya aku yang rasa, bahagiaku tak sekalipun jadi bahagianya. Sekalipun roda kehidupan terus berputar, tak sedetikpun kutemukan arti kehidupan.

Sering aku menyesali hidup, menangis bersama derai hujan, berharap tak seorangpun mendengar rintihanku. Sekarang, aku seperti sudah lupa bagaimana bahagia itu. Semenjak semilir angin terus menusuk tubuhku. Satu detik yang aku lalui, seperti hitungan hari tanpa akhir. Menangis dari balik hujan, juga menunggu dalam kegelapan, seperti itulah simfoni kehidupanku..aku rasa~ Karena sekarang tak lagi ku temui pelangi setelah hujan.

"Buat seseorang yang sempat membuat detak jantungku berhenti. Buat kamu yang tak lagi mengisi hati."
"Dari seseorang yang mengharapkan kehadiranmu. Dari aku, yang tak putus menunggu."

Minggu, 28 Oktober 2012

Untuk Kamu

Kamu bilang kamu sakit. Tapi apa kamu tahu bagaimana lukaku? Kamu bilang kamu menderita. Tapi kamu tak tahu bahwa hatiku telah tersayat. Kamu bilang kamu salah. Tapi tak sekalipun kamu meminta maaf. Kamu malah pergi penuh dengan pengabaian. Kamu yang membuat janji, kamu juga yang tak sekalipun menepati. Sedangkanku, hanya bisa diam dan terus menunggu.

Secangkir Masa Lalu

Cinta dan rindu. Secangkir masa lalu, yang sempat menjadi alasan bahagiaku. Kini, mereka telah berlalu, cinta dan rindu tak lagi bersatu. Mereka memilih jalan masing-masing. Dengan harapan agar tak ada yang tersakiti. Sekarang aku harus membiasakan diri. Terbelenggu dalam nyanyian sunyi bernama rindu dan tersayat dalam setiap melodi cinta. Terus aku menyemangati diri sendiri, membiarkan diriku tenggelam dalam bisikan kalbu.

Kamis, 25 Oktober 2012

Makalah Nasionalisme dan Patriotisme




KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami senantiasa mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah tentang Pendidikan Kewarganegaraan ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak dan media yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Minggu, 21 Oktober 2012

Hanya Membiarkan Hatiku Berbicara

Aku tak pernah mengerti apa itu cinta.
Aku tak pernah tahu bagaimana menyayangi.
Karena aku, tak berharap merasakannya.
Setidaknya untuk saat ini~

Langit senja mulai mewarnai hariku. Garis-garis oranye kekuningan dengan siluet jingga mulai merasuk menggantikan warna biru cerah.

Minggu, 14 Oktober 2012

Surat Kecil Untuk (mungkin) Sahabat

Lama sekali aku tak melihatmu berkeliaran mencari-cariku. Apakah kamu sudah lupa padaku? Atau karena hari-hari ini aku terlalu sibuk dengan kehidupanku? Karena kini, tak ada lagi tawamu yang penuh gurat kebahagiaan. Hanya ada bayang-bayang semu yang selalu aku perhatikan. Andai kamu tahu, tak sedetikpun aku melupakanmu. Aku masih terus mencoba mencari kabarmu, dalam diam tanpa kamu ketahui.