CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 17 November 2013

Aku Tak Mau Mengaku

Semua berawal dari tatapan mata, lalu sebuah pembicaraan tanpa sengaja, dan berakhir pada sebuah keingintahuan yang membuat kita mulai merindukan. Lalu, apakah hal-hal seperti ini yang dinamakan dengan menyukai? Aku rasa tidak semua hal yang berawal dengan hal-hal yang aku sebutkan di atas adalah tanda kita menyukai, karena semua hanya sementara. Bagiku, menyukai seseorang untuk saat ini bukanlah sesuatu yang besar, karena aku tidak bisa menjamin ketika aku memiliki "a little bit" feeling for you, it will be long, karena bagiku menyukai cukuplah untuk disimpan didalam hati selama beberapa waktu ke depan. Aku menyukaimu untuk saat ini, tapi aku tidak yakin akan  seperti itu untuk seterusnya.

Jadi jika suatu saat lagi aku tak memandangmu diam-diam dari sudut kelasku, atau ketika aku tak dapat lagi menahan rasa sakit dan lelahku, kamu harus bersiap-siap untuk kehilanganku, salah satu dari puluhan fans yang menhgarapkan hatimu. Mungkin ini salahku yang hanya mampu menatapmu, seolah tak ada apa-apa, tapi kamu juga harus tahu betapa melelahkannya hal yang mungkin akan kau anggap bodoh ini jika kau mengetahuinya. 

Untuk saat ini aku tak mau mengakui perasaanku, aku hanya ingin perasaanku menghilang dengan sendirinya seperti waktu. Jika itu takdir, mungkin kita akan bertemu lagi dan perasaan ini juga mungkin akan kembali padamu, tapi untuk saat ini tidak ada jaminan untuk itu. Aku hanya berencana untuk terus membiarkannya, entah rasa itu akan tumbuh atau semakin layu, aku tidak perduli. Aku hanya tak ingin membuatmu mengusik kehidupanku. Aku..aku..hanya ingin rasa ini memudar, tolong mengertilah. Jangan biarkan hatiku goyah karenamu, untuk saat ini..

Senin, 21 Oktober 2013

Hujan di Bulan Oktober

Selamat Malam.
Terhitung sejak hari ini sudah ada tiga hujan di bulan Oktober  dan mugkin juga itu adalah tiga kali hujan pertama pada musim hujan tahun ini. Tapi, aku sedih. Aku tidak bisa mencium aroma hujan seperti biasa. Mungkinkah aku sudah melupakan hujan karena dia sudah lama tak singgah dalam hari-hariku? Sejujurnya, aku juga enggak paham. Kenapa aku nggak bisa mencium bau tanah basah, aroma khas dari hujan. Mungkinkah karena aku sedang flu dan lelah dengan duniaku? Mungkin. Tapi jika iya, mengapa aku tak lagi tersenyum ketika bulir-bulir gerimis jatuh dari asalnya?

Hah. Aku enggak paham sama semuanya. Kenapa hal-hal yang aku sukai bisa tiba-tiba menjadi tidak aku kenali sama sekali? Ahh, ya. Aku lupa. Ada banyak hal yang memang tak akan pernah manusia mengerti meski mereka telah mencoba untuk memahami.

Tuhan. Aku iri dengan hujan, mereka bisa menangis kapan dan dimana saja, tapi mengapa aku tidak? Aku juga iri, mengapa hujan selalu membuat kita kembali kepada masa lalu? Sedangkan aku, mengingatnya saja tidak. Ada banyak hal dari hujan yang ketika sebut saja mereka, menari didalamnya mampu membuat mereka melukis sungging dan melepaskan hal-hal yang sempat membuat mereka penat. Aku iri dengan itu. Mengapa hujan bisa sedangkan aku tidak? Katamu manusia lebih sempurna dari hal lain yang Engkau ciptakan. Tapi mengapa tentang beberapa hal mereka menjadi benar-benar lemah? Bahkan terkalahkan oleh titik-titik air.

Ah, entahlah. Hujan di bulan Oktober ini, mungkin menjadi satu-satunya hujan yang tak dapat kurasakan. Hujan di bulan Oktober ini, adalah satu-satunya hujan yang aku nantikan, tapi pada akhirnya malah terabaikan.

Rabu, 16 Oktober 2013

Adil

Tuhan, mengapa hal-hal buruk yang ingin aku lupakan malah terus terngiang? Mengapa ketika aku melupakan kenangan buruk, beberapa kenangan manis, yang benar-benar manis bahkan ikut menghilang. Apakah ini suatu bentuk keadilan? Dimana ketika kita ingin menghapus kenangan, maka baik atau buruk, sedikit atau banyak, semua akan terhapus?
Tuhan. Aku masih tak mengerti dengan kata "keadilan". Bagaimana itu bisa disebut keadilan jika hanya aku yang merindukan? Jika hanya aku yang menyukai? Apakah mungkin dengan rindu yang kurasakan sendiri, aku akan merasakan pahit dan manis dengan baik? Tapi mengapa hanya aku? Jika itu adil harusnya adil untuk kedua belah pihak.
Tuhan. Ketika aku berfikir ulang akan banyak hal, terkadang aku menyadari bahwa Engkau memang adil. Namun disisi lain, aku kerap kali merasa kau curangi. Maafkan aku, jika aku kerap kali mengeluh. Tapi Tuhan, jika saja kamu tahu aku masih tetap tidak mengerti bagaimana itu "adil".

Sisa Hujan

Tanaman liar dijalanan masih berdiri dengan manisnya walau tertiup angin dan terkotori debu. Bunga-bunga di toko juga masih terlihat segar sehabis di petik dari dahannya. Embun-embun pun masih menetes, sisa-sisa hujan di bulan Oktober.
Pagi ini sama seperti pagi yang biasa, dihiasi dengan warna-warni bunga dan embun basah khas hujan. Sudah satu bulan berlalu sejak hujan pertama di bulan Oktober. Sudah satu minggu berlalu, sejak aku tak menyapamu, sejak aku berpura-pura tak melihatmu.
Semua sudah seperti kebiasaan, maaf jika aku memalingkan wajah ketika melihatmu, bukan karena membenci, hanya saja aku tak mau rasaku menjadi lebih. Bulan ini, aku harap dapat menjadi bulan dimana sisa rasaku perlahan menghilang, bukan bertambah dalam.
Hey, kamu. Berhentilah mengusikku, apalagi berlarian di kepalaku. Suatu saat nanti, ketika aku mampu berpaling darimu, sisa-sisa hujan tak kan lagi mengungkit semua kenangan, walau terkadang ada yang tersisa meski hanya secuil. Yang jelas, jika rasa ini terlalu dalam, semoga kita bertemu lagi lima tahun kedepan. Dengan garis takdir yang membawanya.

Sabtu, 28 September 2013

Surat Elektronik.

Aku menemukanmu dari sela-sela malam.
Aku melihatmu dari sudut tak terpandang.
Dan aku menggenggammu dari jarak tak terhingga.

Aku hanyalah bayangan semu.
Yang menemanimu dalam gelapnya malam.
Yang berada dibelakangmu ketika matahari menyapa.
Yang kadang luput dari pandangan mata.

Tapi tidak apa.
Asalkan kamu tahu bahwa itu aku.
Asalkan kamu paham bahwa aku disisimu.
Asalkan kamu mengerti bahwa aku juga bagian darimu.

Meski terkadang aku tak sesuai harapan.
Meski kadang ada bagian dari anak kecil ini,
yang berharap untuk kamu perhatikan.

Ini sekedar surat cinta elektronik.
Yang tak mampu kusampaikan pada pemilik.
Surat dari seorang pengecut, yang mengharapkan
sebuah harapan akan suatu ikatan.
Ikatan antara dua, tiga, ataupun beberapa orang.
Yang bernaung dalam sebuah baris persahabatan.



Untuk kamu semua,
pembuat luka tak sengaja,
penyembuh luka paling mujarab.
Terimakasih.















Jumat, 27 September 2013

Ka-Mu? Untuk keberapa kalinya?

Aku tanpa sengaja bertemu dengamu. Aku juga tidak sengaja memulai percakapan denganmu. Aku melihat sosokmu sebagai seseorang yang lalu, yang kenyataanya telah masuk dalam cerita hidupku. Aku tak menganggapmu sebagai sosok special, aku sekedar berpikir bahwa "Ah, Kamu. Dapatkah aku menjadikanmu seorang teman?" Yap. Aku nyaman dengamu, kamu mampu membuatku berbicara banyak, nyaman? Ya. Tapi, orang berkata lain. Mereka bilang kamu tak sebaik itu, lalu aku harus bagaimana? Mereka bilang kamu mendekatiku, tapi aku tak acuh. Aku hanya berharap dapat menjadikanmu seorang teman, yang baik kuharap. Tapi, aku tahu waktu tak pernah berhenti. Waktu selalu tahu cara membuat orang menjadi putus asa dan kemudian bangkit lagi.
Ya, waktu yang membuatku mengerti. Bagiku, kamu hanya seseorang yang mengerti banyak perbendaharaan kata. Kamu tidak lebih dari seorang yang berusaha menutupi kehidupan dengan permainan kata-kata. Kamu, hanyalah seseorang yang merasa kehidupanmu lebih buruk dari orang lain. Aku belajar banyak hal darimu. Bagaimana cara menjawab pertanyaan yang tak seharusnya, serta mungkin bagaimana cara mengintrospeksi diri. Terimakasih untukmu. Untuk beberapa waktu yang singkat dulu. Semua kata-kata dan perlakuanmu mungkin palsu. Tapi aku tahu bahwa kenanga itu tak ada alasan untuk berbohong.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Love Letter (Kado Untuk Yesung)

Yesung ah~ dua puluh sembilan tahun yang lalu pada hari ke dua puluh bulan kedelapan kamu lahir ke dunia ini, dunia yang katanya penuh senyum dan air mata. Kamu lahir berkat cinta kedua orang tuamu dan aku dapat mengagumimu seperti ini juga berkat kasih sayang kedua orangtuamu. Yesung ah~ siapa yang akan tahu bagaimana kehidupanmu di masa mendatang? Bagaimana kamu dilahirkan hingga menjadi seorang idol dari boy band ternama di Korea Selatan, Indonesia, bahkan di mata dunia. Siapa sangka, bahwa adanya dirimu dapat menjadi semangat serta alasan sebuah senyuman dan air mata dari banyak orang?

Yesung ah~ sekarang kamu sudah benar-benar menjadi dewasa. Kamu adalah hyung untuk dongsaeng dan mungkin untuk hyungmu sendiri. Oppa, kamu benar-benar menjaga para member dengan baik walaupun atas semua keanehan akan tingkah lakumu. Tapi, Oppa itu yang membuatmu berbeda. Itu yang membuatmu lebih mengerti mereka. Ya, Oppa! Teruslah menjadi hyung yang baik untuk para member. Kamu tidak perlu menjadi yang terbaik, karena di mata dan hati kami kamu sudah menjadi yang terbaik.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Letters For Indonesia

Hai, Indonesia. Apa kabar?

Sudah 68 tahun terlewati, hari-hari dimana penuh dengan darah dan air mata. Sudah berapa banyak kata merdeka yang terucap, namun hanya secuil yang menancap? Indonesia, kamu tanah airku, tempatku dilahirkan, tempat dimana aku dibesarkan. Aku bangga padamu. Indonesia. Aku ingin menyampaikan beberapa atau mungkin banyak hal kepadamu.
Ini surat cintaku untukmu, surat elektronik yang kuharap dapat membangkitkanmu.

Selasa, 13 Agustus 2013

Coretan Tanaman Liar

Aku bukan bunga-bunga liar yang tumbuh di jalan, tapi aku ingin menjadi mereka. Tetap mekar sekalipun tak ada yang merawat, tetap menebar keindahan sekalipun diinjak berkali-kali. Aku belajar banyak hal dari tanaman yang tumbuh dijalan. Bagaimana mereka tetap hidup, sekalipun tak ada yang menginginkan. Bagaimana mereka menjalani hidup sekalipun diabaikan. Aku tersenyum. Bagaimana bisa tumbuhan-tumbuhan itu selalu mewarnai jalan-jalan yang tak sekalipun dilirik orang, bahkan beberapa dari mereka mencoba memangkasnya. Tapi mereka bertahan. Merek hebat. Tanaman-tanaman itu hebat. Lalu aku menyadari sesuatu, bahwa tanaman itu tak hidup sendiri, mereka tidak berjuang sendiri karena disamping kanan kiri mereka dan di tempat yang jauh dari mereka ada begitu banyak tanaman yang merasakan hal yang sama. Tanaman-tanaman itu berjuang bersama, walau berbeda tempat dan waktu, mereka tetap berjuang, untuk kehidupan kuncup-kuncup dan akar-akar lain mereka.

Jumat, 09 Agustus 2013

~nn~

1.처음에 나는 좋은 여자였다
2.사람들은 조용한 소녀로 저를 알고
3.매일 나는 다른 사람에게 좋은 여자 역할
4.하지만 변경, 사람들은 그것을 실현하지 않습니다
5.나는 좋은 여자에요 경우 그들은 단지 알고
6.하지만 지금은 저를 사랑
7.불행하게도이 같은 자신을 좋아하지 않아
8.난 단지 그들에게 다른 사람이 될
9.하지만 난 여전히 내게로 찾기
10.결국 내가 어디에 있었는지 모르겠어요, 난 지금입니다